HOT ALL THE TIME

cari mencari...

Minggu, 25 Maret 2012

5 Milkom yang Santer Kami Bicarakan

Hanya satu kata yang mewakili  Milkom (mahasiswi Ilkom) di mata kami kontibutor TheKarungBeras, bening. Yap, bening, mengapa kami katakan bening? Bening, karena mereka menyejukkan mata kami ketika "batangan2 jomblo invisible" saling bergerombol, nongkrong-nongkrong ga jelas di kampus. Bening, karena mereka belum ketauan "jeroan-jeroannya", busuk-busuknya masih belum tercium, tidak seperti mahasiswi-mahasiswi angkatan 2010 yang sudah "tidak bening" lagi di mata kami.

Sedikit mencurahkan isi hati, kami kontributor memang tidak terlalu "terpandang" di mata milkom-milkom tersebut (itulah yang membuat kami mendapat predikat "batangan2 jomblo invisible"). Kami tidak mencoba untuk menebar pesona di depan mereka, tidak seperti kebanyakan mahasiswa-mahasiswa uzur yang mencoba peruntungannya untuk mendekatkan diri kepada milkom-milkom belia yang masih lucu dan imut-imut tersebut. Yang bisa kami lakukan hanyalah terus bergerombol, cengengas-cengenges, dan berdoa, semoga kami, kontributor nestapa ini bisa menemukan "papan Exit" (ituloh, papan yang biasa ada di pintu-pintu keluar bioskop, yang nyala-nyala nunjukin pintu keluar) dari "Labyrinth Jomblo" ini. 

Tanpa berlama-lama lagi, inilah dia 5 milkom yang selalu menjadi bacol (bahan celotehan) kami.


Nabila Kariza
Ini milkom paling bening di UKM Fokus. Ketika menjadi caang, mungkin hanya dia yang menjadi pemandangan paling bening yang bisa dilihat panitia-panitia Fokus. Ketika di kampus, ia kerap mengenakan celana jeans yang membuat betisnya kelihatan. Menurut isu yang kami dapat, milkom yang satu ini sedang menyandang status jomblo. Di kalangan TheKarungBeras pun, dia menjadi bacol redaktur TheKarungBeras. "Pokoknya pas nanti diklat Fokus, gue mau mencoba menebar pesona di kamar gelap, kali aja doi tertarik," ujar redaktur kami. Kemudian, dengar-dengar dari bacol tersebut, pemred kami juga menaruh rasa tertarik terhadap milkom yang satu ini. Namun, apa daya, belum ada pergerakan yang signifikan dari si pemred, dan redaktur kami, yang katanya "mau menebar pesona di kamar gelap", juga masih statis dan tidak memulai pendekatan. Ckckck, entahlah, saya tidak paham hal apa yang membuat mereka nyaman berlama-lama di dalam "Labyrinth Jomblo" tersebut.

Fresilia Vebriani
Milkom yang satu ini memiliki wajah oriental. Statusnya pun tidak lagi jomblo, ia sudah ada yang punya. Namun, tetap saja ia menjadi bacol para kontributor kami. Mengapa? Karena milkom yang satu ini paling sering terlihat mondar-mandir di kampus. Ketika milkom yang satu ini lewat, sorot mata kontributor kami tak henti-hentinya tertuju pada milkom yang satu ini, tentu saja dengan tatapan mupeng dan leher yang mau patah karena terus-terusan "menengok" ke sosok yang dimaksud. Fiuh, apa daya, gerombolan-gerombolan "batangan jomblo invisible" ini hanya bisa menoleh dan tidak bisa berbuat banyak karena milkom yang satu ini sudah "bertuan". Tidak ada hasrat untuk menyerong, karena kami kontributor merupakan jomblo kasep dan terhormat. "Terlalu nista apabila merebut kekasih orang," ungkap salah satu kontributor kami. Terserah anda, apakah anda setuju atau tidak dengan pendapat kami.

Putri Mentari
Milkom yang satu ini pernah memadu asmara dengan salah satu pentri kami. Yap, pentri TheKarungBeras. Jujur, kami tidak habis pikir, mengapa seorang pentri bisa mendapatkan sosok seperti ini. Kami semua sadar, pentri kami memang eksis di kalangan anak-anak Fikom. Kemudian, ketika Fenomena usai, pentri kami memanfaatkan ketenarannya untuk mendekati milkom yang satu ini. Sepatah duapatah gombalan, akhirnya jadianlah mereka. Namun kisah asmara yang mereka rajut nampaknya tidak berlangsung lama. Menurut FAKTA yang kami dapat, pentri kami akhirnya putus dengan milkom yang satu ini. Bagus nak, akhirnya kamu sadar kalau kekasih kamu hanyalah seorang pentri di TheKarungBeras. Masih banyak kok yang masih jomblo dan nampaknya redaktur kami tertarik dengan kamu.

Yani Elviany


Nama Yani Elviany sempat tercetus dari mulut salah seorang kontributor kami. Awalnya kami penasaran, siapakah Yani Elviany? Karena rasa penasaran dan naluri binatang yang mengebu-gebu, akhirnya kami mencari tahu, siapakah Yani Elviany. Dan ketika search engine di salah satu situs jejaring sosial menunjukkan sosok Yani Elviany....., uyeaaah, sebuah senyum dengan deretan gigi rapi seakan-akan menyapa kami. Cantik dan menggemaskan, itulah pendapat kami ketika melihat sosok milkom ini. Dan ketika kami melihat dirinya di kampus, mukanya mirip dengan yang ada di foto. Kami tidak tahu, apakah ia jomblo atau sudah ada yang punya. Inilah tugas kami selanjutnya, mencari tahu apakah milkom yang satu ini jomblo atau tdak. Apabila sudah tahu, rencana kami selanjutnya adalah terus bergerombol dan berdoa, semoga milkom ini bisa nyantol menjadi kekasih kami. Yup, bergerombol dan berdoa, hanya itu.

Syaakiriina Amartasya

Milkom yang satu ini dulu merupakan salah satu kecengan reporter kami.  Kami ingat, ketika awal-awal  tahun ajaran baru, milkom yang satu ini selalu menjadi bahan pembicaraan reporter kami. Reporter kami bershasrat untuk memadu kasih dengan Tasya. Sempat melakukan pendekatan, namun gagal, itulah nasib yang menimpa reporter kami. Akhirnya, ketika milkom yang satu ini lewat, ia hanya menjadi bahan ceng-cengan kami, biasalah di cie-cie-in sama reporter kami yang "gagal" tersebut.  Saya rasa ia salah langkah ketika melakukan pendekatan. Entah apa yang dilakukannya sehingga ia bisa gagal dalam melakukan pendekatan. Namun setidaknya, saya salut karena ia tidak hanya bergerombol dan berdoa layaknya kontributor kami yang lain, meskipun ia gagal. Ia sudah memberanikan diri  untuk BERGERAK meskipun ia gagal. Yup, gagal

See, bagaimana kami mengintai kalian dan kami yakin, kalian tidak sadar kalau telah kami intai. Inilah kami, "tidak terlihat" namun "tetap melihat" kalian. Milkom, satu pesan buat kalian dari kami, "we watch you so bad".

ralat: menurut kabar seorang #sahabat karung yang muncul di vox populi, Yani atau Aya dikabarkan sudah mempunyai seorang kekasih (oh rontoklah hati abang nie dek)

0 comments:

Pages

Top Menu