HOT ALL THE TIME

cari mencari...

Minggu, 11 Maret 2012

SE.LA.MAT HA.RI PE.REM.PU.AN IN.TER.NA.SI.O.NAL



Buat kalian kaum perempuan, ingatkah tanggal 8 Maret kemarin adalah hari perempuan sedunia? (yang lupa payah.. payah sepayah payahnya) Oke, tanpa mempedulikan siapa yang ingat dan lupa, saya mau memberikan sebuah informasi yang menarik berkaitan mengenai sejarah perjuangan perempuan dalam mempertahankan haknya agar tetap eksis di dunia ini. Kalian para kaum hawa seharusnya tahu akan hal ini, jangan tahunya cuma hari wanita nasional saja. okela kalo begitu kita lanjutkan kepada definisi wantita versi menurut berbagai sumber yang diperoleh oleh kontributor baru kami, kontributor wanita pertama kami, yang perkasa, lincah dan memiliki selera dan ciri khas tulisan yang cukup khas. Siapakah dia? Tyas Dwi Pamungkas (red: bukan nama asli), good job girl this is your first time, keep on your performence..
"Tyas Dwi Pamungkas"


"Pe.rem.pu.an n 1 orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui; wanita; 2 istri;bini: --nya sedang hamil 3; betina (khusus untuk hewan) (KBBI;1054)

"Pe.rem.pu.an n orang (manusia) yang mempunyai keajaiban mulut bawel, dapat dengan mudah menangis,mempunyai kecerdasan emosi, memilih lelaki berdasarkan track record (Anonim)

Sebuah perjuangan yang berabad-abad agar perempuan bisa ikut berpartisipasi dalam masyarakat. Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan laki-laki mereka untuk menuntut dihentikannya perempuan; dalam revolusi Perancis, perempuan Pais berunjuk rasa menuju Versailes sambil menyerukan “kemerdekaan, kesetaraan, dan kebersamaan” menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu. Pada akhirnya dalam rangkaian pendirian Partasi Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama kali diperingati perempuan pada setiap hari minggu terakhir bulan Februari sampai tahun 1913. Pada tahun 1910, pertemuan kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memiliki Hari Perempuan Internasional atas penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan lain di dunia.
Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti lebih dari 100 perempuan dari 17 negara. Barulah pada tahun 1911 untuk menindaklanjuti keputusan yang diambil tahun sebelumnya, Hari Perempuan Sedunia untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 19 Maret di Denmark, Austria, Jerman, dan Swiss dimana lebih dari sejuta perempuan dan laki-laki bersama-sama turun ke jalan untuk menuntut hak posisi di pemerintahan, kesempatan memperoleh pelatihan, dan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan. Sebagai bagian dari upaya perdamaian yang berkembang selama Perang Dunia I, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya pada hari Minggu terakhir bulan Februari 1913. Di belahan Eropa lainnya, pada atau sekitar tanggal 8 Maret di tahun berikutya, perempuan berunjuk rasa baik untuk memprotes perang maupun sebagai ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan dimanapun juga.
Pada tahun 1917 dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang, perempuan Rusia sekali lagi turun ke jalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari meyerukan “Roti Perdamaian”. Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap bertahan. Dan sejarah mencatat empat hari kemudian Czar (raja) turun takhta dan pemerintahan sementara mengakui jak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu. Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 23 Februari di Kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret Kalender Masehi. Mulai pada saat itulah Hari Perempuan Sedunia dirayakan.
(referensi dari http://www.lbh-apik.or.id/lts-sjr-pr-htm) << OWH referensi!! WE LIKE THIS :*
                Hingga kini, belum banyak yang tahu bahwa 8 Maret adalah Hari Perempuan. Tapi kiprah perempuan di masyarakat tentunya sudah sejalan dengan apa yang dicita-citakan oleh para perempuan yang berabad-abad lalu itu berunjuk rasa. Perempuan sudah memiliki hak suara di negara-negara yang menganut demokrasi. Perempuan sudah bebas beraksi memamerkan kecantikan dan kecerdasan yang mereka miliki. Perempuan juga bebas memamerkan dada dan pahanya di ruang publik (kecuali perempuan anggota DPR Indonesia yang dilarang memakai rok mini karena otak anggota laki-lakinya juga mini hanya memikirkan sebatas rok mini). Yang berjilbab juga sudah bebas memilih gaya dan sikap dengan adanya tren Hijab dengan kerudung aneka warna yang membelit kepala dari segala arah.
                Perempuan itu ajaib. Kaum laki-laki pasti mundur teratur ketika antre tiket bioskop atau tiket apapun jika ada ibu-ibu nyerobot dengan bawelnya. Kaum laki-laki juga pasti akan diam sejenak jika perempuan yang dikasihinya menangis sedih.
                Keajaiban perempuan tidak hanya sebatas pada omelan atau tangisan belaka. Perempuan dikaruniai keajaiban berupa kecerdasan emosi dalam menilai seseorang. Jadi jangan salahkan perempuan yang cantik secara fisik tapi memiliki kekasih yang bukan main buruk rupa. Karena menurut riset yang penulis lakukan, sebagian besar perempuan normal menilai lelaki dari track record yang dimiliki si lelaki, tampang nomer sekian. Misal, si lelaki memang tidak setampan Roger Danuarta atau Mario Lawalata yang sering nongol di televisi swasta jaman dahulu kala. Tapi si lelaki ternyata jago main bola sepak atau bola bekel, misalkan.
                Fiuuuhh, selamat Hari Perempuan Internasional kalau begitu, semoga para perempuan bisa terus menjaga keajaiban yang dimilikinya hingga akhir masa. Semoga yang sudah punya kekasih langgeng meski kekasihnya tidak setampan Roger Danuarta atau Mario Lawalata, semoga yang belum punya kekasih segera memiliki kekasih! Enteng jodoh! Enteng rejeki! Ulalalalala!!

0 comments:

Pages

Top Menu