Buat kalian kaum perempuan, ingatkah tanggal 8 Maret kemarin adalah hari perempuan sedunia? (yang lupa payah.. payah sepayah payahnya) Oke, tanpa mempedulikan siapa yang ingat dan lupa, saya mau memberikan sebuah informasi yang menarik berkaitan mengenai sejarah perjuangan perempuan dalam mempertahankan haknya agar tetap eksis di dunia ini. Kalian para kaum hawa seharusnya tahu akan hal ini, jangan tahunya cuma hari wanita nasional saja. okela kalo begitu kita lanjutkan kepada definisi wantita versi menurut berbagai sumber yang diperoleh oleh kontributor baru kami, kontributor wanita pertama kami, yang perkasa, lincah dan memiliki selera dan ciri khas tulisan yang cukup khas. Siapakah dia? Tyas Dwi Pamungkas (red: bukan nama asli), good job girl this is your first time, keep on your performence..
![]() |
"Tyas Dwi Pamungkas" |
"Pe.rem.pu.an n
1 orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan
anak, dan menyusui; wanita; 2 istri;bini: --nya sedang hamil 3; betina (khusus
untuk hewan) (KBBI;1054)
"Pe.rem.pu.an n
orang (manusia) yang mempunyai keajaiban mulut bawel, dapat dengan mudah
menangis,mempunyai kecerdasan emosi, memilih lelaki berdasarkan track record (Anonim)
Sebuah perjuangan yang berabad-abad
agar perempuan bisa ikut berpartisipasi dalam masyarakat. Di masyarakat Yunani
Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan
pasangan laki-laki mereka untuk menuntut dihentikannya perempuan; dalam
revolusi Perancis, perempuan Pais berunjuk rasa menuju Versailes sambil
menyerukan “kemerdekaan, kesetaraan, dan kebersamaan” menuntut hak perempuan
untuk ikut dalam pemilu. Pada akhirnya dalam rangkaian pendirian Partasi
Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama kali diperingati perempuan
pada setiap hari minggu terakhir bulan Februari sampai tahun 1913. Pada tahun
1910, pertemuan kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark,
memutuskan untuk memiliki Hari Perempuan Internasional atas penghormatan atas
hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua
perempuan lain di dunia.
Keputusan ini diterima secara bulat
oleh semua peserta yang diikuti lebih dari 100 perempuan dari 17 negara.
Barulah pada tahun 1911 untuk menindaklanjuti keputusan yang diambil tahun
sebelumnya, Hari Perempuan Sedunia untuk pertama kalinya diperingati pada
tanggal 19 Maret di Denmark, Austria, Jerman, dan Swiss dimana lebih dari
sejuta perempuan dan laki-laki bersama-sama turun ke jalan untuk menuntut hak
posisi di pemerintahan, kesempatan memperoleh pelatihan, dan penghapusan
diskriminasi dalam pekerjaan. Sebagai bagian dari upaya perdamaian yang
berkembang selama Perang Dunia I, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan
Internasional untuk pertama kalinya pada hari Minggu terakhir bulan Februari
1913. Di belahan Eropa lainnya, pada atau sekitar tanggal 8 Maret di tahun
berikutya, perempuan berunjuk rasa baik untuk memprotes perang maupun sebagai
ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan dimanapun juga.
Pada tahun 1917 dua juta tentara
Rusia terbunuh dalam perang, perempuan Rusia sekali lagi turun ke jalan pada
hari minggu terakhir di bulan Februari meyerukan “Roti Perdamaian”. Para
pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap
bertahan. Dan sejarah mencatat empat hari kemudian Czar (raja) turun takhta dan
pemerintahan sementara mengakui jak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.
Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 23 Februari di Kalender Julian yang
digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret Kalender Masehi. Mulai pada saat itulah
Hari Perempuan Sedunia dirayakan.
Hingga
kini, belum banyak yang tahu bahwa 8 Maret adalah Hari Perempuan. Tapi kiprah
perempuan di masyarakat tentunya sudah sejalan dengan apa yang dicita-citakan
oleh para perempuan yang berabad-abad lalu itu berunjuk rasa. Perempuan sudah
memiliki hak suara di negara-negara yang menganut demokrasi. Perempuan sudah
bebas beraksi memamerkan kecantikan dan kecerdasan yang mereka miliki.
Perempuan juga bebas memamerkan dada dan pahanya di ruang publik (kecuali
perempuan anggota DPR Indonesia yang dilarang memakai rok mini karena otak
anggota laki-lakinya juga mini hanya memikirkan sebatas rok mini). Yang
berjilbab juga sudah bebas memilih gaya dan sikap dengan adanya tren Hijab
dengan kerudung aneka warna yang membelit kepala dari segala arah.
Perempuan
itu ajaib. Kaum laki-laki pasti mundur teratur ketika antre tiket bioskop atau
tiket apapun jika ada ibu-ibu nyerobot dengan bawelnya. Kaum laki-laki juga
pasti akan diam sejenak jika perempuan yang dikasihinya menangis sedih.
Keajaiban
perempuan tidak hanya sebatas pada omelan atau tangisan belaka. Perempuan
dikaruniai keajaiban berupa kecerdasan emosi dalam menilai seseorang. Jadi
jangan salahkan perempuan yang cantik secara fisik tapi memiliki kekasih yang
bukan main buruk rupa. Karena menurut riset yang penulis lakukan, sebagian
besar perempuan normal menilai lelaki dari track
record yang dimiliki si lelaki, tampang nomer sekian. Misal, si lelaki
memang tidak setampan Roger Danuarta atau Mario Lawalata yang sering nongol di
televisi swasta jaman dahulu kala. Tapi si lelaki ternyata jago main bola sepak
atau bola bekel, misalkan.
Fiuuuhh,
selamat Hari Perempuan Internasional kalau begitu, semoga para perempuan bisa
terus menjaga keajaiban yang dimilikinya hingga akhir masa. Semoga yang sudah
punya kekasih langgeng meski kekasihnya tidak setampan Roger Danuarta atau
Mario Lawalata, semoga yang belum punya kekasih segera memiliki kekasih! Enteng
jodoh! Enteng rejeki! Ulalalalala!!
0 comments:
Posting Komentar